Melupakan hal-hal rinci mungkin memang sering dialami oleh sebagian orang dan akan terus memburuk seiring bertambahnya usia. Namun dengan memperbaiki gaya hidup sehari-hari, daya ingat bisa tetap terlindungi sehingga lebih awet.
Seperti dikutip dari Health, 7 langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi daya ingat adalah sebagai berikut:
1. Makan roti bakar untuk sarapan
Roti bakar merupakan alternatif konsumsi karbohidrat yang baik untuk daya ingat. Sebuah studi dari Tufts Universitymenemukan bahwa, orang-orang yang menghilangkan karbohidrat dari diet mereka memiliki daya ingat yang lebih buruk.
Seperti dikutip dari Health, 7 langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi daya ingat adalah sebagai berikut:
1. Makan roti bakar untuk sarapan
Roti bakar merupakan alternatif konsumsi karbohidrat yang baik untuk daya ingat. Sebuah studi dari Tufts Universitymenemukan bahwa, orang-orang yang menghilangkan karbohidrat dari diet mereka memiliki daya ingat yang lebih buruk.
“Sel-sel otak membutuhkan karbohidrat, yang akan diubah menjadi glukosa,” kata Robin Kanarek, PhD, profesor psikologi diTufts University.
Pilihlah biji-bijian dan karbohidrat kompleks lainnya, karena akan dicerna lebih lambat. Pencernaan yang lambat akan memberikan pasokan glukosa dengan lebih baik dan efisien.
2. Latihan fisik sebelum bekerja
“Olahraga meningkatkan aliran darah, sehingga sangat membutuhkan oksigen dan glukosa sebagai bahan bakar,” kata Sandra Aamodt, PhD.
Sebuah penelitian dalam jurnal Neurobiology of Learning and Memory menunjukkan bahwa seseorang dapat mempelajari kosa kata 20 persen lebih cepat jika mencoba untuk menghafal setelah melakukan latihan fisik yang rutin.
3. Mengubah font pada memo dan catatan sehari-hari
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cognition, menggunakan font yang berbeda dapat bermafaat untuk meningkatkan retensi atau kebuntuan ingatan jangka panjang. Berfokus pada font baru dapat membuat otak dan pusat pengolahan bekerja sedikit lebih keras, serta meningkatkan daya ingat.
4. Browsing selama jam makan siang
Menurut sebuah penelitian baru dari University of California, Los Angeles, menghabiskan satu jam sehari untuk online, seperti browsing sesuatu yang yang menarik atau yang hal yang berhubungan dengan hobi dapat merangsang bagian dari lobus frontal yang mengontrol memori jangka pendek.
“Sirkuit neural yang terlibat dalam pengambilan keputusan, visual spasial, dan kemampuan verbal menjadi sangat aktif ketika melakukan browsing di internet. Namun jangan hanya melakukan browsing yang tidak melibatkan proses berpikir,” jelas Gary Small, MD.
5. Mengingat tempat parkir kendaraan
Banyak orang yang sering melupakan tempat parkir kendaraannya. Perhatikan di mana kendaraan diparkir, kemudian gerakkan bola mata dari sisi ke sisi setiap setengah detik selama 30 detik sambil berdiri di tempat.
“Berlatih gerakan mata sederhana dapat meningkatkan memori jangka panjang Anda hingga 10 persen,” kata peneliti diManchester Metropolitan University di Inggris.
6. Minum sedikit alkohol saat makan malam
Peminum alkohol berat memang dapat menyebabkan kehilangan daya ingat. Namun sebuah studi baru menemukan bahwa, minum alkohol dalam jumlah sedikit sebenarnya dapat menurunkan risiko penurunan daya ingat.
Dalam analisis yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer’s Disease, peserta penelitian yang mengonsumsi sedikit minuman beralkohol per minggu memiliki risiko terendah mengalami gangguan kognitif. Hal tersebut dibandingkan dengan peserta penelitian yang tidak minum sama sekali dan yang terlalu banyak minum alkohol.
7. Flossing sebelum tidur
Membersihkan gigi dengan benang gigi (dental floss) tidak hanya baik untuk gigi, namun juga baik untuk otak. Bila tidak membersihkan gigi dengan dental floss dapat menyebabkan gusi menjadi meradang sehingga memudahkan bakteri buruk untuk memasuki aliran darah.
“Setelah masuk aliran darah, bakteri dapat menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, termasuk otak, yang dapat menyebabkan disfungsi kognitif. Membersihkan gigi dengandental floss (flossing) 2 kali sehari ideal untuk menjaga kebersihkan gigi dan mulut,” kata Jonathan B. Levine, DMD, seorang profesor dari New York University.
No comments:
Post a Comment